Langsung ke konten utama

Mudahnya Terlilit Hutang di Zaman Sekarang

"Saya mau bayar 235 ribu, angsuran paylater ", seorang ibu rumah tangga berkata. "Saya mau bayar angsuran pinjol 175ribu" kata seorang mahasiswa. Ini adalah pemandangan jaman now, di counter mini market terdekat anda. Pas ditanya "hutangnya total berapa Bu?" , "21 juta mas"

POIN KEWASPADAAN : PINJOL SUDAH DILEGALKAN PEMERINTAH AGAR RANTAI EKONOMI  (Consumption (C) dalam rumus GDP : C+I+G +(X-M) TERUS BERJALAN MESKIPUN BERHUTANG. Bila suatu negara C nya berhenti, ekonomi bisa masalah. Indonesia terkenal konsumsi individualnya tinggi, meski krisis, konsumsi makan enak, belanja barang terus joss.Realitanya sudah banyak yg tenggelam secara ekonomi. Bayangkan ditambah JUDOL lagi.


Di era digital saat ini, terlilit hutang menjadi hal yang semakin mudah terjadi. Terlilit hutang adalah kondisi di mana seseorang tidak lagi mampu membayar angsuran hutangnya secara lancar karena jumlah kewajiban sudah melebihi kemampuan pemasukan. Banyak orang baru menyadari bahwa mereka dalam kondisi terlilit hutang ketika cicilan mulai menumpuk dan penghasilan bulanan tidak lagi cukup untuk menutup semua kewajiban.



Jika dibandingkan dengan dulu, sebelum hadirnya layanan pinjaman online (pinjol), kondisi seperti ini tidak terjadi semudah sekarang. Dahulu, seseorang harus memiliki kartu kredit terlebih dahulu untuk bisa berutang, dan itu pun melalui proses seleksi yang ketat. Syarat seperti penghasilan tetap dan jumlah tertentu dalam setahun menjadi filter alami agar tidak sembarangan orang bisa berutang. Dengan kata lain, prosesnya lebih panjang dan tidak semudah sekali klik seperti sekarang.


Namun, kemudahan teknologi juga membawa tantangan tersendiri. Banyak orang tergoda untuk menggunakan pinjaman online karena prosesnya cepat dan syaratnya mudah. Tanpa pertimbangan matang, pinjaman ini sering digunakan untuk memenuhi gaya hidup konsumtif, bukan kebutuhan mendesak. Prinsip yang salah sering terjadi, di mana kredit dianggap sebagai uang lebih yang bisa digunakan sesuka hati, padahal itu adalah kewajiban yang harus dikembalikan.


Gaya hidup konsumtif yang tidak diimbangi dengan kemampuan membayar adalah penyebab utama banyaknya orang terjebak dalam lingkaran utang. Mereka membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan hanya demi mengikuti tren atau ingin tampil mewah. Padahal, tanpa pengelolaan yang bijak, kebiasaan ini bisa menggerus keuangan dan memicu stres serta masalah yang lebih besar di kemudian hari.


Oleh karena itu, penting untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan fasilitas pinjaman dan sebisa mungkin menghindari berutang untuk hal-hal yang tidak penting. Bijak dalam mengatur keuangan dan menahan diri dari keinginan konsumtif adalah langkah awal agar terhindar dari jeratan hutang. Hidup sederhana sesuai kemampuan adalah kunci untuk menjaga kestabilan finansial di tengah godaan kemudahan berutang zaman sekarang.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis-jenis Analisis Ilmu Ekonomi

Saat kita belajar ekonomi kita melakukan beberapa analisis yang disebut analisa ekonomi.Ada beberapa jenis analisis ekonomi yakni: 1. Ekonomi Teori (economics analysis) yaitu ilmu yang menerangkan hubungan peristiwa-peristiwa ekonomi dan kemudian merumuskan hubungan-hubungan itu dalam suatu hubungan ekonomi.contoh: hukum permintaan, hukum penawaran,teori produksi,dan lain-lain. 2. Ekonomi Deskriptif (deskriptive economics), yaitu ilmu yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya wujud dari perekonomian tsb.Contohnya: keadaan petani di Klaten,inflasi tahun 1997,dst. 3. Ekonomi Terapan (applied economics), yaitu ilmu ekonomi yang menelaah kebijakan-kebijakan yang perlu dilaksanakan dalam mengatasi masalah-masalah ekonomi. contoh: ekonomi moneter, ekonomi koperasi, ekonomi perusahaan,dll BelajarEkonomi.Com

Latest 2009 Lay Off Prediction

(BelajarEkonomi.Com)Enterprise Owner Association (Apindo) has recently revised their prediction of total lay offs in Indonesian industries. As mentioned before by it's chairman,lay offs are a must and very difficult to avoid. Actually there are choices for company owners to deal with the crises: 1. A Salary Cut 2. Homing employees, which means only receiving basic salary and no presence and transport pay, and .. 3. The hardest choice which is Total Lay Off. At a recent press conference, the Apindo chairman, Sofyan Wanandi said the figures would reach 1 - 1,5 million lay offs which would peak at the mid of 2009.This is above the ILO prediction of 650,000 (six hundred and fifty thousand) . To support his statement, joined with him in the press conference was Chairman of the Textile Association, Chief of the Association of Shoemakers, Head of Food and Beverages Association, and the Motorcycle industry Association's chief. The unemployment rate would rise 9 percent caused by t...

Kewirausahaan (Entrepreneurship)

Kewirausahaan memiliki beberapa definisi, diantara definisi yang cukup terkenal adalah yang dikeluarkan oleh Zimmerer dan Scarborough (2005) yang mendefinisikannya sbb: An Entrepreneur is one who creates a new business in face of risk and uncertainty for the purpose of achieving profit and growth by identifying significant opportunities and assembling the necessary resources to capitalize on them. Dari atas kita bisa menyimpulkan bahwa seorang entrepreneur /wirausahawan adalah orang yang berani menanggung resiko atas bisnis yang dia tekuni. Orang tersebut juga melihat bahwa terdapat suatu peluang luar biasa dalam suatu bidang. Dari konsep tersebut tergambar pula bahwa wirausahawan tersebut mengetahui berbagai cara yang untuk mengoptimalkan sumber daya (resources) yang ia miliki dalam rangka modal usaha dan modal dari pengembangan usahanya . Wirausahawan tersebut juga memiliki keyakinan bahwa usahanya pasti akan tumbuh dan berkembang baik secara lambat atau cepat. Yang ...