Langsung ke konten utama

Hal-hal yang Perusahaan Kartu Kredit Tidak Mau Anda Mengetahuinya

     Sebagai melinial jaman now, sulit rasaya tidak tertarik untuk kehidupan yang serba 'glamour'. Status artis di instagram, status teman di FB dan sosial media seakan merupakan panggung kehidupan untuk menilai sudah sejauh mana pencapaian bidang ekonomi. Semua seakan memanggil untuk hayo mari kita beli-beli dan konsumtif.

Gaya hidup traveling akhir tahun sekeluarga, meskipun lagi bokek tidak masalah. Yang penting kan bisa pakai kartu sakti alias ngutang. "Ini bukan hutang lho. ini cuman membantu menunda pembayaran", itu kata mereka lalu : "Bayangkan reward poin yang akan anda dapatkan. Bisa ditukar sama berbagai merchindize" . "Asyiik, dengan kartu plastik ini saya jadi punya Rp 30 juta di kantong dan tinggal 'gesek' saja bila perlu apa2." Begitulah kurang lebih perasaan saat memegang kartu tersebut.

Dorongan dari media sosial ini dan pergaulan yang dilakukan di lingkungan sekolah atau kantor, akhirnya mengakibatkan diri terjebak dalam gaya hidup consumerism atau konsumtif. "Habis gimana ya, masa saya pakai blazer yang itu2 terus, harus ganti2 dong, paling gak sebulan sekali. Kerja di SCBD. Malu lah sama manajer-manajer"."Waduh hp gue nih dah jadul lagi, mesti ganti, oh ga apa2 bisa nyicil"

Sehingga akhirnya tawaran kartu kredit tersebut datang. "Nah ini dia, why not ? kapan lagi ya gak ?" Dan tanpa terasa sudah menjadi konsumen aktif, tahunan, dan limit kredit juga semakin meningkat, dan ditawari juga KTA atau kredit tanpa agunan karena 'prestasi' kreditnya.

Tetapi statistik membuktikan banyak saja orang-orang, konsumen dari kelas biasa sampai kelas atas akhirnya "terlilit hutang kartu kredit", bahkan terlilit gila-gilaan. Dan cerita-cerita sedih mengikuti dari orang-orang tersebut, ada yang frustasi, ada yang hilang gairah hidup, ada yang sampai menjual diri ke atasannya karena terlilit hutang dan bingung bagaimana membayarnya. 

Para "pakar keuangan"  kubu pendukung senantiasa membela, "Yah salah elu sendiri, uda tau mesti nyicil, lu ga disiplin sih" , "Punya kartu kredit tapi gak punya kedewasaan. Kurang dewasa lu ", Lebih sakit lagi : "Mental lu aja misqueen, BPJS lu, Biaya Pas-pasan Jiwa Sosialita, ngutang kartu kredit lagi"

Kalo dianalisis masalahnya adalah memang banyak yang tidak mendapat pengetahuan finansial saat di bangku sekolah. Financial Managament di S1 atau S2 pun tak pernah mengajarkan pengelolaan keuangan pribadi. Makanya banyak juga yang terkena adalah yang berpendidikan tinggi. "Melongo, aku S2 tapi kok bisa ya sebodoh ini terlilit hutang ga berdaya"

Disinilah pentingnya blog-blog seperti ini untuk mengupas sisi lain dari kehidupan terutama kehidupan finansial dan bagaimana mengatasinya.

Oleh sebab itu ini saya sampaikan hal-hal yang sejujurnya perusahaan kartu kredit tidak ingin anda sampai mengetahuinya. Here we go :

  • Ini bukan kartu hutang, tetapi ini adalah kartu yang bisa mewujudkan impian-impian anda. Ini di awal-awal penawaran kartu, biasanya sangat jarang disampaikan resiko-resikonya apalagi kursus kilat keuangan pribadi, tetapi hanya menawar terus dan yang indah-indah saja yang disampaikan.
  • Kalo bayar tagihan minimum merupakan awal anda akan terlilit hutang banyak, karena bunga yang luar biasa besar dan bunganya berbunga. Ini banyak yang pertama tidak tahu. Yang dilihat di tagihan tebal-tebal : "Pembayaran minimum Rpxxx" . "Wah OK nih , cuman bayar minimum bisa ini", Pedlehel...
  • Kalo menunggak tagihan, siap-siap ditagih debt collector, dan mereka bisa galak, tetapi kami tidak bertanggung jawab. Ini memang tidak pernah dikasih tahu diawal dan banyak konsumen yang paham kalo menunggak pasti ada resikonya tetapi tidak menyangka dan ga siap bahwa ternyata ngeri. "Ternyata galak ya kalo udah nagih.." Rata-rata perasaan hati konsumen : "Waktu diawal aku punya uang manis sekali seperti seorang sahabat,giliran aku sedang kesulitan tidak punya duit, luar biasa seperti aku ini penjahat saja, ga percaya bahwa aku bakal bayar. Siang Malam ditelp."
  • Ada hal yang tidak dikasih tahu : persahaan kartu kredit sebenarnya tidak suka sama konsumen yang tepat waktu dan bayar full lunas tagihan tiap bulan, konsumen seperti ini justru yang paham finansial dan mendapat untung dari fasilitas lounge, diskon dsb. Yang mereka suka adalah yang bayar minimum, dan lebih manis lagi yang bengkak tagihannya, karena model bisnisnya memang seperti itu, akan untung dari yearly fee sama denda keterlambatan ya mirip rentenirlah, cuman lebih bonafid.

 Nah begitulah beberapa hal yang disembunyikan perusahaan kartu kredit.Ya wajar juga disembunyikan, bisnis harus profit, kalo semua terbuka ya bisa ga jadi daftar toh.

 Apabila sudah terjebak , bagaimana pula mengatasinya? Itu bisa kita bahas pada artikel lain. Akhir kata : Silahkan lebih bijak dalam mengambil keputusan finansial anda, jangan pernah sungkan untuk belajar terus tentang keuangan pribadi sebelum mengambil keputusan-keputusan besar dalam hidup anda.

 

Kata bijak :

"Lebih baik ga punya uang dan ga punya hutang, dari pada punya harta tetapi hutang banyak, tidur tidak nyenak"




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis-jenis Analisis Ilmu Ekonomi

Saat kita belajar ekonomi kita melakukan beberapa analisis yang disebut analisa ekonomi.Ada beberapa jenis analisis ekonomi yakni: 1. Ekonomi Teori (economics analysis) yaitu ilmu yang menerangkan hubungan peristiwa-peristiwa ekonomi dan kemudian merumuskan hubungan-hubungan itu dalam suatu hubungan ekonomi.contoh: hukum permintaan, hukum penawaran,teori produksi,dan lain-lain. 2. Ekonomi Deskriptif (deskriptive economics), yaitu ilmu yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya wujud dari perekonomian tsb.Contohnya: keadaan petani di Klaten,inflasi tahun 1997,dst. 3. Ekonomi Terapan (applied economics), yaitu ilmu ekonomi yang menelaah kebijakan-kebijakan yang perlu dilaksanakan dalam mengatasi masalah-masalah ekonomi. contoh: ekonomi moneter, ekonomi koperasi, ekonomi perusahaan,dll BelajarEkonomi.Com

Membuat Business Plan yang meyakinkan (Bag 3)

Article ini merupakan lanjutan dari bagian sebelumnya : Bagian 1 dan Bagian 2 Operational Business Plan Business Plan jenis ini adalah business plan yang merupakan business plan yang paling lengkap diantara jenis lainnya. Ciri khasnya adalah menguraikan kegiatan operasional perusahaan secara detail. Jumlah halaman dari business plan jenis ini bisa minimal 50 halaman sampai ratusan. Bila sebuah bisnis atau perusahaan sudah jalan dan sehat maka business plan jenis ini sangat cocok untuk mengajukan kredit tambahan ke lembaga pemberi dana misalnya perbankan, atau saat akan melakukan Go Public ke pasar modal. Ini juga cocok bila perusahaan kita ingin melakukan suatu strategic partnership (kerjasama strategis) Selanjutnya Bagaimana ? Bila kita telah mengetahui jenis-jenis business plan, maka langkah selanjutnya adalah melihat kebutuhan dari investor kita. Apakah mereka memerlukan business plan yang lengkap atau cukup yang singkat saja tetapi mencakup seluruh ide

Pursuing the Economic Outlook of O-Eight

The 2008 economic outlook has been predicted by many analysts. There are optimism and also pessimism. Only time will later prove it. The economic growth is expected to be 6,5 % due to developments outside of Java. The government’s target is 6,8 %. Development in Java Island is perceived to be in a stagnant phase already. The world’s crude oil price could again reach sky high in 2008 (towards USD 100/barrel) therefore the government will have to increase subsidies or find other solutions to this problem. Currently, they are socializing this scheme to shift from lower octane fuel to a higher one along with the increasing price. But it is not popular to the people. The program of shifting from kerosene to LPG is still not as the government plan yet. In many rural areas in Indonesian cities we see people queuing for kerosene for their daily cooking needs, while LPG is not well spread according to plan. As the effect of this price increase, it would trigger inflation rat