Saat ini paradigma yang ada dibenak banyak pebisinis adalah bahwa hutang bila dikelola dengan baik merupakan suatu hal yang sehat dan sangat penting untuk bisnis. Lebih teoritisnya akan memberikan leverage yang baik untuk pengembangan usaha.
Sekarang saya mau ubah paradigma tersebut dengan segala argumentasinya. Realitanya banyak sekali saat ini pengusaha yang memiliki rumah mewah, mobil mewah dengan seri terbaru.Dan memberikan kesan wah bagi yang melihatnya.
Bagi yang melihat dan kenal dengan pengusaha tersebut, maka pertanyaan yang dibenak anda pasti : "Wah pasti enak ya hidupnya, serba berkecukupan. Kayaknya apa yang diinginkan, pasti tinggal dibeli saja".
Banyak yang tidak tahu dari perspektif si pengusaha / orang kaya tersebut.
Realita yang ada dibenaknya adalah : "Wah omset bulan ini berapa ya, ini tagihan ke bank bulan ini nutup ga ya? Mana ini belanja bulan ini luar biasa tagihan kartu kredit bakal bengkak lagi ini. Tapi aku mesti posting kegiatan golf aku nih di FB kalo ga dianggap melarat sama teman-teman"
Dan kenyataannya hanya orang bank yang tahu, dari transaksi bulanannya. Meskipun tidak semua seperti itu, tetapi banyak yang seperti itu.
Dan lebih gawat lagi, menganggap bahwa hal seperti itu lumrah saja bagi pebisnis. "Ya kalo ga ngutang ke bank ya ga bisa expansi...Situ pola pikirnya gimana sih?!!" Begitu pengusaha tersebut menghardik bila diingatkan hati2 kalo berhutang.
Penelitian riil di Amerika Serikat menemukan fakta bahwa orang yang berhutang atau memiliki hutang memiliki "anxety" yang sangat tinggi, sehingga berakibat sulit tidur, sulit berkonsentrasi. Banyak disana yang terjerat hutang biaya sekolah (student loan) dan kartu kredit. Dan sulit berkonsentrasi lagi menjalankan hidup.
Kembali ke pengusaha tadi, kira-kira apa yang ada dibenak pengusaha tersebut tiap menjelang akhir bulan, dan apa pula "seharusnya" ada dibenak atau pemikiran pengusaha tersebut ?
Benar sekali : dibenaknya hanya : hutang, hutang dan hutang.... Tanpa disadari menggerogoti kesehatannya. Kalo liat orang miskin di pinggir jalan, coba perhatikan kalo tidurnya : "Nyenyak sekali" karena biarpun tidak punya uang atau hanya punya sebatas yang ia bisa makan hari itu, tapi dia "bebas hutang" bro..
Kalo saja pengusaha tersebut tidak ada hutang kira-kira apa yang bisa dipikirkan ? Inovasi, pengembangan usaha, bagaimana agar omset bisa naik, bagaimana aku bisa mendekati bawahan agar semangat kerja semakin baik. Dan yang terpenting, bisa tidur nyenyak karena luar biasa bebas hutang.
Belum lagi kalo dibahas dari sudut pandang agama Islam. Parah sekali kalo menjalankan riba.Terhina di siang hari : karena dikejar debt collector, tidak tenang di malam hari.
Tapi lihat logikanya saja, yang inovasi kreatifitas tadi, seharusnya energinya disitu. Bukan cuman mikirin hutang , yang berdampak langsung juga ke sikap terhadap karyawan.
Jadi saat ini jangan lagi menganggap remeh pengusaha anti riba, mereka itu sebelumnya terjerat ber milyar-milyar hutang. lalu bisa membebaskan diri dengan segenap upaya setelah itu mendapatkan "freedom" hakiki dan ketenangan jiwa.
Wokeh. Itu cerita kita hari ini.
Komentar