Di saat seperti ini dimana kehidupan ekonomi bagi sebagian orang kian berat kita mesti pintar dalam mengelola keuangan pribadi kita.
Tujuan pengelolaan keuangan pribadi bermanfaat antara lain :
Tujuan pengelolaan keuangan pribadi bermanfaat antara lain :
- mengurangi pemborosan dalam pembelanjaan
- mengasah intelegensia financial
- memberi kepuasan karena telah berprestasi mengendalikan keuangan.
- memberi output berupa investasi
Bila kita bekerja atau berbisnis sebagian orang selalu saja merasa kekurangan uang dan seolah kita terlalu terlilit dalam lingkaran hutang yang mana kita merasa tidak memiliki kendali atasnya.
Point penting PERTAMA yang mesti kita ketahui adalah : BERAPAPUN BANYAKNYA UANG YANG KITA TERIMA AKAN SELALU HABIS bila kita tidak bisa mengelolanya.
Pernah dengar kisah seorang ahli perencana keuangan yang telah melihat berbagai laporan keuangan pribadi nasabahya dan menyatakan bahwa uang banyak tidak menjamin kondisi financial sehat.
Si ahli ini mengisahkan contoh 2 orang dengan kondisi yang sangat berbeda.
Kisah pertama dokter yang memiliki 5 klinik tetapi memiliki kondisi financial yang kurang baik misalnya: biaya belanja istrinya yang terlalu besar padahal memiliki hutang besar untuk mobil mewahnya dan klinik yang satu hidup dari pembiayaan dari klinik yang lainnya dalam kondisi keuangan yang sangat rentan untuk bangkrut.
Sementara kisah berikutnya ada seorang guru yang sedikit malu membeberkan laporan keuangan pribadinya padahal setelah dilihat sangat sehat bahkan memiliki tabungan yang lumayan memadai. Kriteria sehat disini antara lain hutang maksimal 1/3 penghasilan, pengeluaran tercatat dengan baik, memiliki tabungan yang merupakan bagian dari perencenaan keuangannya.
Oleh sebab itu pengelolaan keuangan sangatlah penting.Tetapi memang ada beberapa hal yang merupakan paradigma dasar yang mesti dirubah dan terkadang merupakan hal yang sangat sulit bagi orang kebanyakan.
Tetapi disini saya akan mencoba menyederhanakannya sebagai bentuk tips.
PARADIGMA PERTAMA
Banyak uang berarti kondisi finansial baik. Ini salah . Uang adalah sesuatu yang dapat memberikan perubahan. Perubahan itu bisa buruk BILA KITA MEMBELI ASET YANG MENGAKIBATKAN LIABILITAS (Kewajiban : hutang atau pengeluaran) .
Contoh : Kita beli mobil , mobilnya rusak terus berakibat biaya.Perubahan itu baik bila membeli ASET YANG DAPAT MEMBERI PEMASUKAN (Positif and Passive Income). Contohnya membeli bisnis yang menguntungkan, property yang menghasilkan pendapatan pasif. Sedikit mengenai property .
Donald Trumph mengatakan: RAWATLAH PROPERTI ANDA MAKA PROPERTI ANDA AKAN MERAWAT ANDA. Paradigma orang kebanyakan "Ah entarlah rumah direnov kalo dah mo dijual.Sekrang biarin aja" .Tidak ada niat untuk dirawat .Tidak ada niat untuk disewakan untuk memberi pemasukan pasif.
PARADIGMA KEDUA
Menabung adalah MENYISIHKAN penghasilan setelah semua kebutuhan terpenuhi. Ini salah.Karena menabung pada dasarnya bukanlah merupakan SISA melainkan ALOKASI UNTUK INVESTASI. Jadi Misalnya gaji kita Rp 1 juta. Kita habiskan untuk keperluan kita lalu ada sisa misalnya Rp 100ribu, baru kita tabung. Bila tidak ada ya sudah. Ternyata gaji kita sudah naik menjadi Rp 5 juta perbulan. Ternyata tidak ada sisa, yah sudah berarti TIDAK menabung.
SEHARUSNYA pola pikirnya dirubah bahwa TABUNGAN merupakan suatu ALOKASI BIAYA selayaknya alokasi biaya untuk sekolah anak, transport, belanja bulanan dan lain-lain. Jumlah alokasi yang layak menurut beberapa pakar adalah maksimal 20% DARI PENGHASILAN.
Tetapi untuk mengubah paradigma ini bukanlah hal yang mudah , bisa saya jamin apalagi bila anda sudah berpasangan dan memiliki pendapat yang berbeda mengenai hal ini.Pertanyaan utama klasiknya: Kalo memang gak ada sisa , Apa yang mau ditabung ?...
PARADIGMA KETIGA
KARTU KREDIT ADALAH TAMBAHAN PENGHASILAN. Begitu kartu kreditnya disetujui misalnya dengan batas kredit (credit limit) sebesar Rp 3 juta, maka dia memiliki uang tambahan sebesar Rp 3 juta yang siap untuk dibelanjakan.
Lebih parah lagi setelah menggunakan kreditnya dalam jumlah besar membayar hanya Minimum Payment (Pembayaran Minimumnnya). Padahal sisanya akan berbunga terus dan akan membebani keuangan anda di masa depan bila tidak mampu melunasinya.
SEHARUSNYA : KARTU KREDIT adalah ALAT MENUNDA MEMBAYAR. Contohnya setelah kita gesek, kita ada waktu 30 - 45 hari lagi untuk melunasinya.
Dalam bisnis ini bisa jadi alat yang baik untuk menunda membayar menunggu pembayaran dari pelanggan. Dan kartu kredit dapat memberi kemudahan berupa keamanan karena tidak perlu membayar secara tunai.Bagi Pebisnis, selisih waktu ini bisa digunakan utk menunda piutang
ke rekanan dan lain-lain.
ULTIMATE BELAJAREKONOMI TIPS :
KREDIT/HUTANG SEBAIKNYA MAKSIMAL 30% DARI PENGHASILAN, KREDIT sebaiknya untuk KREDIT PRODUKTIF(Good Debt) BUKAN KONSUMTIF (Bad Debt).
Bila melebihi siap siap mengalami kesulitan finansial.
PARADIGMA KEEMPAT
INVESTASI ADALAH JUDI. Investasi adalah mengalokasi uang pada hal tertentu yang menghasilkan pengembalian tanpa perhitungan dan berdasarkan ‘feeling’ dan ‘luck’. Salah. Yang demikian namanya SPEKULASI atau JUDI. Investasi didasarkan atas hal-hal yang bisa terukur, direncanakan dalam kondisi sadar dengan mempertimbangkan hal-hal fundamental atau didasarkan oleh analisa para ahli di bidangnya.
Contohnya : Investasi Saham bisa dilakukan dengan melihat laporan keuangan perusaahaan ,portfolio, performance dari management dan seterusnya. Demikian juga investasi untuk properti.
RUMUS 30 -30 - 20 - 20 (Ultimate BelajarEkonomi Tips)
Akhirnya kita masuk ke rumus untuk pengelolaan anggaran keuangan pribadi.Rumus ini adalah salah satu cara untuk menyelamatkan kondisi financial dengan melakukan alokasi /anggaran .
Bila asumsi penghasilan yang kita peroleh seluruhnya bernilai 100% , maka hendaknyalah :
30 % UNTUK HUTANG PRODUKTIF (Kredit Rumah,kartu kredit, kredit lainnya)
30 % PENGELUARAN UTAMA (Dapur,transport,biaya keluarga)
20 % UNTUK LIFESTYLE (Makan diluar/tamasya/pakaian dan aksesories)
20 % TABUNGAN (Tabungan bisa kelak dipakai untuk biaya tak terduga)
Selamat Berdisiplin dalam mengatur keuangan anda.
Komentar